0812-8596-5222

Bimbingan TPA Setelah lulus dari program sarjana kedokteran dan menjalani masa internship, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan Dokter (dr.). Jika kamu ingin melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran, ada dua pilihan yang bisa kamu pilih, yaitu Program Magister Kedokteran (S2 Kedokteran) dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). 

Untuk kamu yang baru saja lulus dari S1 Kedokteran dan ingin melanjutkan pendidikan, mungkin informasi ini penting untuk disimak. Kali ini kita akan membahas perbedaan antara Magister Kedokteran (S2 Kedokteran) dan Kedokteran Spesialis (PPDS). Meskipun sama-sama berlabel kedokteran, ada perbedaan signifikan di antara dua tingkat pendidikan lanjutan ini. Yuk, kita cari tahu apa saja perbedaannya!

Pendidikan Lanjutan

Untuk mengikuti Program Magister Kedokteran, kamu harus terlebih dulu mengantongi gelar S.Ked., dr., dokter spesialis 1, atau dokter spesialis 2. Dengan kata lain, kamu bisa mengambil program magister kedokteran ini setelah mengambil pendidikan dokter spesialis terlebih dahulu. Setelah melanjutkan pendidikan ke program magister kedokteran, kamu bisa lanjut lagi ke program doktoral atau S3 Kedokteran.

Sementara itu, untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis, kamu harus memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 kedokteran (dengan gelar S.Ked dan dr.). Setelah lulus dari program spesialis 1, kamu bisa melannjutkan pendidikan ke program spesialis 2 (konsultan) atau program magister kedokteran.

Ilmu yang Dipelajari

Sederhananya, gelar master ini berkaitan dengan hal-hal teoritis dan ilmu murni, seperti Magister Biomed, Magister Kesehatan Masyarakat, Magister Manajemen Rumah Sakit, Magister Promosi Kesehatan, dan lain-lain.

Untuk spesialis, lebih ke ilmu terapan dan praktek. Seperti Spesialis Jantung, Spesialis Bedah, Spesialis Kejiwaan, dan lain-lain.

Alur Pendidikan

Seorang mahasiswa kedokteran/kedokteran gigi, harus melewati pendidikan S1 Ilmu kedokteran/kedokteran gigi terlebih dahulu. Setelah lulus, ia bisa melanjutkan sekolah ke pendidikan profesi untuk mendapatkan gelar (dr/drg) dan jenjang S2 (magister).

Sementara untuk pendidikan spesialis, ia harus resmi mendapatkan gelar dr/drg terlebih dahulu sebelum mendaftar program spesialis. Sementara, untuk mendaftar S2 ia hanya membutuhkan gelar S.Ked/S.KG dari S1.

Gelar yang Didapatkan

Program Magister

Program Magister Kedokteran sama seperti Program Magister pada jurusan-jurusan lain. Bagaimana dengan kuliahnya? S2 Kedokteran berapa tahun? Sama juga seperti Program S2 jurusan-jurusan lain, S2 Kedokteran dirancang untuk dapat diselesaikan dalam empat semester.

Beberapa pilihan jurusan S2 Kedokteran antara lain Ilmu Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran Klinik, Ilmu Kedokteran Tropis, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Pendidikan Kedokteran, Ilmu Kesehatan Reproduksi, Ilmu Kesehatan Olah Raga, dan lain-lain. Setelah lulus, gelar S2 Kedokteran yang diperoleh adalah Magister Pendidikan Kedokteran (M.Pd.Ked).

Program Spesialis

PPDS biasanya berlangsung selama 4-6 tahun, tergantung pada jenis spesialisasi yang dipilih. Beberapa Program Spesialis antara lain Andrologi, Bedah Toraks Kardiovaskular, Ilmu Bedah, Ilmu Bedah Anak, Ilmu Bedah Saraf, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Penyakit Dalam, Mikrobiologi Klinik, Neurologi, Patologi Anatomik, Patologi Klinik, Psikiatri, Radiologi, Urologi, dan lain-lain.

Setelah menyelesaikan PPDS, dokter spesialis harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh IDI untuk memperoleh sertifikat spesialis dan diakui sebagai dokter spesialis oleh pemerintah. Resmi berstatus sebagai dokter spesialis, berarti ada tambahan gelar dokter spesialis setelah dr. dan S.Ked. Terus bagaimana penulisan gelar dokter spesialis? Berikut beberapa contoh penulisan gelar dokter spesialis.

Prodi Gelar

  • Akupunktur Medik Sp. Ak.
  • Andrologi Sp. And.
  • Bedah Sp. B
  • Bedah Saraf Sp. BS
  • Farmakologi Klinik Sp. FK
  • Gizi Klinik Sp. GK
  • Kedokteran Okupasi Sp. Ok.
  • Kedokteran Olahraga Sp. KO
  • Kedokteran Penerbangan Sp. KP
  • Ilmu Kesehatan Anak Sp. A
  • Mikrobiologi Klinik Sp. MK
  • Neurologi Sp. N
  • Onkologi Radiasi Sp. Onk. Rad
  • Ilmu Kesehatan Mata Sp. M
  • Parasitologi Klinik Sp. Par. K
  • Patologi Anatomik Sp. PA
  • Patologi Klinik Sp. PK
  • Penyakit Dalam Sp. PD
  • Kedokteran Jiwa Sp. KJ
  • Radiologi Klinik Sp. Rad.
  • Urologi Sp. U
  • Kedokteran Kelautan Sp. KL

Nah, itu dia beberapa perbedaan antara magister kedokteran dan kedokteran spesialis. Kalu kamu kira-kira lebih pilih yang mana, nih? Yuk, simak banyak informasi penting dan menarik seputar kuliah S2, S3 dan PPDS serta Tes Potensi Akademik di bimbingantpa.com!