Bimbel TPA – Ada sejumlah perbedaan gelar Master dan PhD yang penting diketahui. Tak hanya dari pengertian, kedua gelar ini juga memiliki perbedaan dari masa studinya. Secara umum, jenjang pendidikan terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya seperti D3, S1, S2, dan S3. Masing-masing program pendidikan tersebut memiliki sejumlah perbedaan mendasar, termasuk gelar yang nantinya didapatkan.
Beberapa gelar yang umum diketahui antara lain Sarjana, Magister, Master, Doktor, hingga PhD. Perlu diketahui di antara gelar-gelar tersebut memiliki perbedaannya masing masing. Kali ini kita akan membahas perbedaan antara gelar Master dan PhD. Berikut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Pengertian
Secara umum, gelar Master dan Magister diraih seseorang setelah menyelesaikan studi program S2. Sedikit bedanya, penyebutan Magister biasa disematkan bagi mereka yang selesai menempuh S2 di universitas di Indonesia. Sementara Master diberikan untuk mereka yang mengenyam pendidikan S2 di luar negeri.
Sementara itu, PhD merupakan singkatan Doctor of Philosophy. Predikat ini adalah gelar pendidikan yang didapat seorang mahasiswa ketika menyelesaikan studi S3. Gelar PhD sendiri memiliki kesamaan dengan Doktor, yakni sama-sama diperoleh lulusan S3. Namun, untuk gelar PhD ini sendiri hanya diberikan kepada lulusan S3 di negara tertentu seperti Inggris dan Amerika.
2. Masa Studi
Ketika ingin mendapatkan gelar S2, mahasiswa perlu menjalani pendidikan lanjutan. Biasanya, durasi pendidikan jenjang ini adalah 1,5 hingga 2 tahun saja. Sementara itu, untuk program kuliah PhD sendiri memiliki durasi yang bervariasi. Hal ini bergantung pada negara tempat universitas, bidang studi yang dipilih, serta penelitian yang dijalani mahasiswa terkait. Namun, biasanya gelar PhD ini didapatkan setelah menempuh waktu sekitar 3 hingga 7 tahun lamanya.
3. Contoh Gelar
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa gelar Master didapat ketika seseorang menyelesaikan pendidikan S2. Sedangkan untuk PhD, mahasiswa harus menuntaskan studi S3. Tak hanya jenjang pendidikannya yang berbeda, gelar yang nantinya didapat juga relatif berbeda.
Gelar PhD bisa langsung didapat mahasiswa ketika menuntaskan pendidikan S3. Namun, gelar Master memiliki perbedaan dan tergantung bidang studi yang diambil. Berikut beberapa contoh dari gelar Master:
– Master of Arts (M.A)
– Master of Education (M.Ed).
– Master of Business Administration (M.B.A)
– Master of Science (M.Sc)
– Master of Engineering ( M.Eng.)
– dan Lainnya.
Demikian sejumlah perbedaan antara gelar Master dan PhD yang bisa diketahui. Kamu sendiri berencana untuk punya gelar pendidikan lanjutan yang mana? Yuk, kunjungi bimbingantpa.com untuk dapat berbagai informasi penting dan menarik seputar penerimaan mahasiswa S2 dan Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas!
Bimbingan TPA – Fakultas Hukum Universitas Indonesia atau biasa disebut sebagai FHUI merupakan fakultas hukum tertua di Indonesia. Pada awalnya, fakultas ini bernama Rechtshogeschool atau Faculteit der Rechtsgeleerdheid, yang dibuka pada 28 Oktober 1924.
Hingga saat ini, FHUI telah banyak mencetak lulusan terbaik yang berkontribusi bagi dunia hukum di Indonesia. Nah, kali ini, yuk kita coba mengenal program studi dan peminatan yang ada di Program Magister FHUI, simak informasi di bawah ini, ya!
Program Studi dan Peminatan Magister Ilmu Hukum
Program Magister Ilmu Hukum FHUI dirancang untuk menghasilkan lawyer yang profesional dengan keahlian dan pengetahuan yang luas di bidangnya masing-masing. Selain itu, Program Studi Magister Ilmu Hukum juga ditujukan menghasilkan lulusan yang dapat melakukan penelitian dan memahami teori dan metodologi hukum untuk menyelesaikan permasalahan hukum.
Masa studi pada umumnya untuk kelas reguler (pagi) adalah 3 semester, dan untuk kelas khusus (sore) adalah 4 semester. Gelar yang akan disandang adalah Magister Hukum (M.H.).
Peminatan Magister Ilmu Hukum
Program Studi Ilmu Hukum pada Program Magister memiliki 12 peminatan, yaitu:
Hukum Ekonomi
Hukum Kenegaraan (HTN/ HAN)
Hukum dan Sistem Peradilan Pidana
Hukum dan Ilmu Pengetahuan Islam
Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI) & Teknologi
Hukum Perdagangan Internasional
Hukum Transnasional
Hak Asasi Manusia & Good Governance
Hukum Keuangan Negara
Hukum Ketenagakerjaan
Hukum Sumber Daya Alam
Praktek Peradilan
Program Studi Magister Kenotariatan
Program Magister Kenotariatan dirancang dengan kurikulum khusus agar menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu hukum khususnya di bidang kenotariatan dan pertanahan serta terampil dalam mengaplikasikannya di berbagai pekerjaan bidang hukum, antara lain sebagai Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Konsultan.
Perkuliahan diselenggarakan dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Beban studi sebanyak 42 sks yang terdiri dari Mata Kuliah Wajib Kurikulum Nasional, Wajib Lokal dan Mata Kuliah Pilihan. Gelar yang disandang adalah Magister Kenotariatan (M.Kn.)
Mata Kuliah Magister Kenotariatan
Peraturan Jabatan dan Etika Notaris
Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Akta
Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Pembuatan Akta Badan Hukum Non PT dan Akta Perusahaan Non Badan Hukum
Pembuatan Akta Aneka Perjanjian
Pembuatan Akta Perorangan dan Keluarga
Pembuatan Akta Perseroan Terbatas
Pembuatan Akta Aneka Pembagian dan Pemisahan Harta Warisan
Pembuatan Akta PPAT
Hukum Aneka Perjanjian dan Jaminan
Penguasaan, Pendaftaran, dan Pengalihan Hak Atas Tanah
Aspek Kenotariatan dalam Hukum Perusahaan
Hukum tentang Surat Berharga dan Pasar Modal
Hukum Keluarga dan Harta Perkawinan
Kapita Selekta Hukum Tanah
Hukum Waris
Peraturan Lelang
Aspek Kenotariatan Dalam Hukum Pajak
Hukum Kepailitan
Aspek Kenotariatan Dalam Hukum Adat
Notaris dan Sistem Elektronik
Pembuatan Akta Perjanjian Hak Kekayaan Intelektual
Aspek Kenotariatan Dalam Hukum Perbankan
Pembetulan Akta Notaris
Pembuatan Kontrak Internasional
Teori dan Penemuan Hukum
Nah, itu dia ulasan mengenai Program Magister yang ada di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kedua program studi pada Program Magister tersebut pendaftarannya dapat ditempuh melalui tes SIMAK UI Pascasarjana.
Program Persiapan SIMAK UI Pascasarjana
Kamu mau ikut SIMAK UI Pascasarjana tapi nggak tahu bagaimana strategi terbaik menghadapinya? Jangan khawatir, ada Bimbingan TPA yang siap membantu kamu dalam mempersiapkan ujian SIMAK UI Pascasarjanamu.
Kamu akan dapat materi SIMAK UI Pascasarjana ter-update, latihan soal, kelas yang nyaman dan kondusif (dengan pilihan online/offline), serta tutor yang sudah berpengalaman mengajar persiapan SIMAK UI Pascasarjana. Yuk, lihat informasi programnya di bimbingantpa.com!
Bimbingan TPA – Setelah lulus dari program sarjana kedokteran dan menjalani masa internship, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan Dokter (dr.). Jika kamu ingin melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran, ada dua pilihan yang bisa kamu pilih, yaitu Program Magister Kedokteran (S2 Kedokteran) dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Untuk kamu yang baru saja lulus dari S1 Kedokteran dan ingin melanjutkan pendidikan, mungkin informasi ini penting untuk disimak. Kali ini kita akan membahas perbedaan antara Magister Kedokteran (S2 Kedokteran) dan Kedokteran Spesialis (PPDS). Meskipun sama-sama berlabel kedokteran, ada perbedaan signifikan di antara dua tingkat pendidikan lanjutan ini. Yuk, kita cari tahu apa saja perbedaannya!
Pendidikan Lanjutan
Untuk mengikuti Program Magister Kedokteran, kamu harus terlebih dulu mengantongi gelar S.Ked., dr., dokter spesialis 1, atau dokter spesialis 2. Dengan kata lain, kamu bisa mengambil program magister kedokteran ini setelah mengambil pendidikan dokter spesialis terlebih dahulu. Setelah melanjutkan pendidikan ke program magister kedokteran, kamu bisa lanjut lagi ke program doktoral atau S3 Kedokteran.
Sementara itu, untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis, kamu harus memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 kedokteran (dengan gelar S.Ked dan dr.). Setelah lulus dari program spesialis 1, kamu bisa melannjutkan pendidikan ke program spesialis 2 (konsultan) atau program magister kedokteran.
Ilmu yang Dipelajari
Sederhananya, gelar master ini berkaitan dengan hal-hal teoritis dan ilmu murni, seperti Magister Biomed, Magister Kesehatan Masyarakat, Magister Manajemen Rumah Sakit, Magister Promosi Kesehatan, dan lain-lain.
Untuk spesialis, lebih ke ilmu terapan dan praktek. Seperti Spesialis Jantung, Spesialis Bedah, Spesialis Kejiwaan, dan lain-lain.
Alur Pendidikan
Seorang mahasiswa kedokteran/kedokteran gigi, harus melewati pendidikan S1 Ilmu kedokteran/kedokteran gigi terlebih dahulu. Setelah lulus, ia bisa melanjutkan sekolah ke pendidikan profesi untuk mendapatkan gelar (dr/drg) dan jenjang S2 (magister).
Sementara untuk pendidikan spesialis, ia harus resmi mendapatkan gelar dr/drg terlebih dahulu sebelum mendaftar program spesialis. Sementara, untuk mendaftar S2 ia hanya membutuhkan gelar S.Ked/S.KG dari S1.
Gelar yang Didapatkan
Program Magister
Program Magister Kedokteran sama seperti Program Magister pada jurusan-jurusan lain. Bagaimana dengan kuliahnya? S2 Kedokteran berapa tahun? Sama juga seperti Program S2 jurusan-jurusan lain, S2 Kedokteran dirancang untuk dapat diselesaikan dalam empat semester.
Beberapa pilihan jurusan S2 Kedokteran antara lain Ilmu Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran Klinik, Ilmu Kedokteran Tropis, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Pendidikan Kedokteran, Ilmu Kesehatan Reproduksi, Ilmu Kesehatan Olah Raga, dan lain-lain. Setelah lulus, gelar S2 Kedokteran yang diperoleh adalah Magister Pendidikan Kedokteran (M.Pd.Ked).
Program Spesialis
PPDS biasanya berlangsung selama 4-6 tahun, tergantung pada jenis spesialisasi yang dipilih. Beberapa Program Spesialis antara lain Andrologi, Bedah Toraks Kardiovaskular, Ilmu Bedah, Ilmu Bedah Anak, Ilmu Bedah Saraf, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Penyakit Dalam, Mikrobiologi Klinik, Neurologi, Patologi Anatomik, Patologi Klinik, Psikiatri, Radiologi, Urologi, dan lain-lain.
Setelah menyelesaikan PPDS, dokter spesialis harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh IDI untuk memperoleh sertifikat spesialis dan diakui sebagai dokter spesialis oleh pemerintah. Resmi berstatus sebagai dokter spesialis, berarti ada tambahan gelar dokter spesialis setelah dr. dan S.Ked. Terus bagaimana penulisan gelar dokter spesialis? Berikut beberapa contoh penulisan gelar dokter spesialis.
ProdiGelar
Akupunktur Medik Sp. Ak.
Andrologi Sp. And.
Bedah Sp. B
Bedah Saraf Sp. BS
Farmakologi Klinik Sp. FK
Gizi Klinik Sp. GK
Kedokteran Okupasi Sp. Ok.
Kedokteran Olahraga Sp. KO
Kedokteran Penerbangan Sp. KP
Ilmu Kesehatan Anak Sp. A
Mikrobiologi Klinik Sp. MK
Neurologi Sp. N
Onkologi Radiasi Sp. Onk. Rad
Ilmu Kesehatan Mata Sp. M
Parasitologi Klinik Sp. Par. K
Patologi Anatomik Sp. PA
Patologi Klinik Sp. PK
Penyakit Dalam Sp. PD
Kedokteran Jiwa Sp. KJ
Radiologi Klinik Sp. Rad.
Urologi Sp. U
Kedokteran Kelautan Sp. KL
Nah, itu dia beberapa perbedaan antara magister kedokteran dan kedokteran spesialis. Kalu kamu kira-kira lebih pilih yang mana, nih? Yuk, simak banyak informasi penting dan menarik seputar kuliah S2, S3 dan PPDS serta Tes Potensi Akademik di bimbingantpa.com!
Bimbingan TPA – Bidang kedokteran memang masih menjadi idaman banyak calon mahasiswa. Pasalnya, jurusan kedokteran menawarkan prospek kerja dan pendapatan yang menjanjikan. Selain itu, terdapat banyak spesialisasi yang bisa diambil, seperti spesialis bedah, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan lain-lain.
Namun, tahukah kamu ada beberapa spesialisasi di bidang kedokteran yang jumlahnya masih terbilang langka atau sangat sedikit di Indonesia? Ada spesialisasi apa saja, ya? Yuk, simak informasinya di sini!
Spesialisasi Kedokteran Penerbangan
Spesialisasi kedokteran penerbangan memang belum banyak dikenal orang awam karena dokter spesialis penerbangan ini masih terbilang langka di Indonesia. Spesialisasi ini hanya ada di satu universitas di Indonesia, yaitu di Universitas Indonesia. Keilmuan tentang dokter spesialis penerbangan sebenarnya bukan hal baru. Hanya saja, di Indonesia baru diadaptasi selama 10 tahun terakhir. Jadi, lulusannya belum banyak.
kebanyakan lulusan dokter spesialis penerbangan praktik di instansi pemerintah yang berkaitan dengan pesawat maupun maskapai penerbangan. Tugasnya secara umum, memastikan kesehatan para awak kabin dalam kondisi baik untuk mengoperasikan pesawat.
Spesialisasi Kedokteran Kelautan
Spesialis Kedokteran Kelautan adalah program pendidikan spesialisasi dalam bidang kedokteran yang fokus pada pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kelautan dan kehidupan di laut. Tentu, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia membutuhkan banyak spesialis itu.
Prodi baru tersebut bertujuan untuk menghasilkan dokter yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi khusus dalam merawat dan mengatasi masalah kesehatan yang sering terjadi di lingkungan kelautan. Terutama yang sering menimpa pelaut, angkatan laut, nelayan, penyelam, pekerja pengeboran dalam laut, dan individu yang tinggal atau bekerja di lingkungan kelautan.
Spesialisasi Kedokteran Olahraga
Kedokteran olahraga adalah cabang ilmu kedokteran yang berspesialisasi dalam merawat orang-orang yang mengalami cedera olahraga. Cedera olahraga ini bisa terjadi pada atlet atau orang biasa yang aktif secara fisik.
Spesialis kedokteran atau sports medical specialist ini tidak hanya fokus pada perawatan cedera yang berhubungan dengan olahraga, tetapi juga pada pencegahan cedera, rehabilitasi, nutrisi, dan pelatihan untuk membantu atlet meningkatkan kemampuan mereka di lapangan.
Spesialisasi Kedokteran Onkologi Radiasi
Spesialis onkologi radiasi merupakan dokter ahli yang memiliki spesialisasi dalam memberikan terapi radiasi, yakni suatu metode pengobatan yang menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh atau melumpuhkan tumor dan sel kanker secara lokal atau regional.
Spesialis onkologi radiasi dapat melakukan pengobatan kanker dengan menggunakan alat radiasi atau dikenal dengan radioterapi, baik dengan cara eksternal maupun internal. Secara singkat, radioterapi eksternal bekerja untuk menghancurkan sel kanker dengan energi dan akurasi yang tinggi, sehingga tidak merusak jaringan normal di area sekitarnya. Sementara itu, radioterapi internal dikenal dengan brakiterapi. Yaitu radiasi internal yang bekerja dengan meletakkan sumber radiasi secara spesifik dari dalam atau di dekat tumor ganas untuk periode waktu tertentu.
Spesialisasi Kedokteran Forensik
Dokter forensik termasuk dalam bidang ilmu kedokteran yaitu ilmu forensik. Ilmu forensik adalah ilmu kedokteran yang berkaitan dengan sistem peradilan pidana. Ilmuwan forensik memeriksa dan menganalisis bukti dari TKP dan di tempat lain untuk mengembangkan temuan objektif. Temuan ini bisa membantu dalam penyelidikan, menuntut pelaku kejahatan, hingga membantu membebaskan orang yang tidak bersalah.
Dokter forensik termasuk dalam bidang ilmu kedokteran yaitu ilmu forensik. Ilmu forensik adalah ilmu kedokteran yang berkaitan dengan sistem peradilan pidana. Ilmuwan forensik memeriksa dan menganalisis bukti dari TKP dan di tempat lain untuk mengembangkan temuan objektif. Temuan ini bisa membantu dalam penyelidikan, menuntut pelaku kejahatan, hingga membantu membebaskan orang yang tidak bersalah.
Itulah dia beberapa spesialisasi kedokteran yang keberadaannya masih langka atau sedikit di Indonesia. Kamu tertarik mengambil salah satu dari 5 spesialisasi langka di atas? Yuk, persiapkan seleksi masuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bersama Bimbingan TPA! Klik bimbingantpa.com untuk informasi program belajar dan pendaftarannya, ya!
Bimbingan TPA – Dokter, siapa yang tidak mengenal profesi yang satu ini? Mungkin semuanya sudah mengenal profesi dokter beserta dengan berbagai spesialisasinya. Namun, apakah kamu sudah tahu juga bahwa di bidang kedokteran gigi juga punya spesialisasinya sendiri, lho.
Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran gigi tertentu. Seorang dokter gigi umum harus memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi (SKG) selama kurang lebih 8 semester, dilanjutkan dengan kerja praktik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut selama kurang lebih 2 tahun, serta setelah melewati berbagai ujian, barulah ia berhak memperoleh gelar dokter gigi (Drg).
Selanjutnya, pendidikan profesi dokter gigi spesialis (PPDGS) merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari pendidikan dokter gigi umum. Berikut ini adalah spesialisasi dokter gigi yang ada di Indonesia.
1. Spesialis Bedah Mulut (SpBM)
Pendidikan dokter gigi spesialis bedah mulut ditempuh selama 10 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpBM adalah melakukan tindakan bedah rahang, penanaman implan gigi, operasi gigi bungsu dengan berbagai faktor penyulit, operasi tumor dan keganasan pada kepala, leher, dan rongga mulut, tindakan perawatan celah bibir dan langit-langit mulut, bedah koreksi asimetri wajah, bedah sendi rahang, dan sebagainya.
2. Spesialis Kedokteran Gigi Anak (SpKGA)
Pendidikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpKGA adalah menangani seluruh masalah kesehatan gigi anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi mereka, membantu mereka menghindari masalah kesehatan gigi di masa yang akan datang dengan pendekatan sesuai psikologis anak, sehingga anak tidak akan mengalami trauma untuk pergi ke dokter gigi.
3. Spesialis Konservasi Gigi (SpKG)
Pendidikan dokter gigi spesialis konservasi gigi ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpKG adalah perawatan dan pencegahan gigi berlubang, penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, pasak, onlay, inlay), perawatan gigi berlubang dalam yang sudah mencapai ke ruang saraf dan pembuluh darah gigi (perawatan saluran akar gigi), dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi, gigi avulsi, bedah endodontik, pemutihan gigi eksterna dan interna, dan sebagainya.
4. Spesialis Penyakit Mulut (SpPM)
Pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPM adalah perawatan kesehatan mulut pada pasien kompromis medik dan diagnosis serta pengelolaan non bedah pada kelainan atau penyakit yang mengenai regio mulut dan sekitarnya, manifestasi penyakit sistemik di rongga mulut serta perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien kompromis medik. Perawatan luka, sariawan yang tak kunjung sembuh, dan tonjolan pada jaringan lunak mulut yang disebabkan berbagai penyakit sistemik merupakan salah satu contoh keahlian SpPM.
5. Spesialis Ortodonsia (SpOrt)
Pendidikan dokter gigi spesialis ortodonsia ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpOrt adalah mendiagnosa kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial), serta cara penanggulangannya melalui upaya preventif, interseptif dan kuratif baik secara bedah maupun non-bedah, guna mengembalikan fungsi sistem pengunyahan dan estetika yang optimal.
6. Spesialis Periodonsia (SpPerio)
Pendidikan dokter gigi spesialis peridonsia ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPerio adalah perawatan jaringan pendukung gigi, seperti perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan gusi, gigi-gigi yang goyang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, dan sebagainya.
7. Spesialis Prostodonsia (SpPros)
Pendidikan dokter gigi spesialis prostodonsia ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPros adalah pembuatan restorasi gigi asli dan atau penggantian gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut dan maksilofasial dengan bahan pengganti buatan, antara lain pembuatan gigi tiruan cekat dan lepasan, pembuatan veneer, perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, dan sebagainya.
8. Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG)
Pendidikan dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi ditempuh selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpRKG adalah menganalisa dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.
Itulah beberapa spesialisasi yang ada pada bidang kedokteran gigi. Setelah mengetahui informasi mengenai spesialisasi di bidang kedokteran gigi, apakah kamu tertarik untuk mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Gigi (PPDSG)? Buat kamu yang tertarik, kamu bisa mengikuti program persiapan masuk PPDSG bersama Bimbingan TPA.
Iya, Bimbingan TPA karena ujian tulis pada seleksi PPDSG di berbagai universitas di Indonesia menggunakan Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bahasa Inggris (TBI) selain tes wawancara dan mungkin tes bidang di beberapa universitas tertentu.
Mau tahu ada program apa saja di Bimbingan TPA? Klik bimbingantpa.com untuk informasi program dan pendaftarannya, ya!
Bimbingan TPA – Beasiswa program magister (S2) Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Kementerian PPN/Bappenas masih dibuka hingga tanggal 30 November 2023 mendatang. Pendaftaran dilakukan secara daring di laman http://www.pusbindiklatren.bappenas.go.id.
Setidaknya ada tiga jenis program beasiswa yang ditawarkan yakni S2 Reguler Plus, S2 Linkage yang mencakup program Split-Site Master Program (SSMP) yang bekerja sama dengan Australia Awards in Indonesia, dan S2 Reguler Luar Negeri kerja sama.
Khusus S2 Reguler Luar Negeri kerja sama, Bappenas bekerja sama dengan kampus Lee Kuan Yew National University of Singapore (LKY NUS) dan Nanyang Centre for Public Administration, Nanyang Technological University Singapore (NCPA NTU). Bila tertarik, peserta harus mendaftar melalui website universitas masing-masing.
Syarat Beasiswa S2 Pusbindiklatren Bappenas
Syarat Umum
Berusia maksimal 42 tahun
Diperuntukkan bagi PNS yang bekerja sama di Bappenas, unit perencanaan kementerian/lembaga/daerah, unit kerja yang berhubungan dengan perencanaan pembangunan dan pendukung perencanaan pembangunan, serta PNS yang uraian pekerjaannya berhubungan dengan perencanaan pembangunan.
Pengusul data instansi minimal Eselon II
Pendaftar minimal PNS Golongan III A dengan masa kerja minimal 1 tahun
Strata pendidikan minimal D4/S1
Minimal 2 tahun lulus dari S1
IPK minimal 2,75
Belum pernah mengambil/memiliki gelar S2
Syarat Administrasi
Surat usulan dari Kepala Biro Kepegawaian/SDM/BKD/BKPSDM atau Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan setempat dengan tembusan eselon II atasan langsung. Surat harus menyebutkan nama peserta yang telah diusulkan dan telah memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan.
Hasil cetak formulir registrasi online yang telah diisi lengkap, bermeterai, bertanda tangan asli calon peserta dan Kepala Biro Kepegawaian/SDM/BKD/BKPSDM atau Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan setempat serta stempel cap basah.
Salinan ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir dan cap basah.
Salinan SK kepangkatan III/a dan SK terakhir yang telah dilegalisasi.
Formulir pernyataan pengembangan SDM yang ditandatangani oleh Kepala Biro Kepegawaian/SDM/BKD/BKPSDM atau Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan setempat serta disesuaikan dengan Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia di masing-masing instansi.
Dokumen Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia atau Human Capital Development Plan (HCDP) yang terdapat di masing-masing instansi, sesuai dengan surat kami dengan nomor 847/P.01/05/2019 pada tanggal 29 Mei 2019 perihal Hasil dan Tindak Lanjut Kegiatan Rapat Koordinasi dan Workshop Penyusunan Rencana Pengembangan SDM ASN Pembangunan.
Seluruh syarat dokumen wajib dikirimkan bagi peserta yang lolos hingga tahap seleksi TOEFL secara langsung atau melalui jasa pengiriman ke: Pusbindiklatren Bappenas (Beasiswa Program Pendidikan Tahun 2024), Jalan Proklamasi No. 70, Jakarta Pusat 10320.